Harapan kami..

[caption id="attachment_1462" align="alignright" width="135"]Ilustrasi Gambar: http://alrasikh.uii.ac.id/2012/09/21/adil/ Ilustrasi Gambar: http://alrasikh.uii.ac.id/2012/09/21/adil/[/caption]

Telah usai agaknya pemilihan umum di negeri kita ini, demikian pula halnya dengan kampung kita yang kata orang merupakan bagian dari republik ini. Walau demikian, masih ada satu lagi yang akan kita hadapi duhai engku dan encik sekalian yakni pemilihan presiden.

Namun dari pada itu, bagaimana kiranya jalannya pemilu di kampung kita duhai engku dan encik sekalian? Adakah berjalan baik?

Kami dengar bahwa para calon anggota dewan yang berasal dari kampung kita telah berhasil melenggang ke gedug dewan, hanya satu yang tak lulus. Benarkah demikian engku dan encik sekalian?

Semoga saja dalam menjalankan amanah ini mereka dijaga oleh Allah Ta’ala dari segala perilaku dan akhlak tercela. Dikuatkan oleh Allah Ta’ala iman mereka, diperteguh pendirian mereka, dan mengharumkan nama nagari kita.

Engku dan encik sekalian, berkenakah apabila kami sampaikan kepada engku suatu perkara?

Setahu kami bahwa perkara Anggota Dewan ini ialah mereka memiliki beban tanggung jawab yang sangatlah berat. Kehadiran mereka di dewan merupakan wakil dari orang-orang yang berada di daerah pemilihan mereka. Tak peduli apakah di beberapa nagari pada daerah pemilihan tersebut mereka meraih kemenangan ataupun tidak. Tak peduli juga apakah mereka berasal dari nagari mana.

Oleh sebab itu mereka harus bersikap adil, tak boleh mereka hanya mementingkan kepentingan nagari mereka saja (seperti yang kita dengar dan alami selama ini). Walaupun ia orang Kamang, namun dia wajib memperhatikan, memajukan, dan mensejahterakan seluruh nagari-nagari yang berada di daerah pemilihannya tersebut.

Berlaku adillah kamu, sesungguhnya adil itu lebih dekat kepada Taqwa..

Engku dan encik sekalian, kita pernah merasakan pahitnya tak diperhatikan, dinomor sekiankan, dan dizhalimi. Jalan kita yang rusak tak diperbaiki, beberapa proyek dialihkan dari kampung kita, dan lain sebagainya.

Orang bijak pernah berwasiat; sebelum menampar orang lain, tamparlah diri engkau dahulu. Apabila sakit terasa, maka janganlah engkau lakukan perkara yang serupa kepada orang lain.

Engku dan encik sekalian, kemajuan itu bukanlah banyak gedung bagus nan megah, bukan pula karena memiliki jalan yang lapang dan mulus. Kemajuan itu bukan karena kaya memiliki banyak harta, ataupun mengendarai mobil mewah sejagad. Kemajuan itu bukan pula karena memiliki pakaian dan gaya hidup yang mewah..

Kemajuan itu ialah apabila kita memiliki akhlak mulia menetramkan hati. Menyengangkan orang banyak dan memberikan manfaat kepada sekalian orang yang ada di sekeliling kita. Dekat denagn surau serta mendirikan ilmu-ilmu agama. Bukankah nabi kita pernah berwasiat: sebaik-baik insan itu ialah apabila dia mendatangkan faedah kebaikan kepada orang banyak.

Demikianlah engku dan encik sekalian, syukur terucap tatkala mendengar bahwa partai yang anti Islam itu tak banyak mendapat suara di kampung kita. Walau ada jua orang yang memilihnya. Terkenang oleh kami sebuah kisah:

Dahulu di kampung kita apabila ada orang yang memilih partai merah itu maka akan marah orang sekampung. Mudah saja cara mengetahuinya, sebab partai itu hanya mendapat dua atau tiga suara saja. Sejauh-jauhnya orang dari agama di kampung kita, mereka takkan pernah memilih partai itu. Jauh dari Islam boleh, namun bukan berarti tak cinta akan Islam itu..

Komentar

Postingan Populer